Tim Dosen Fakultas Psikologi Muhammadiyah Aceh (Unmuha) Syarifah Zainab, S.Psi., M.Si., Julia Aridhona, S.Psi., M.Si. dan Sarah Dilariza mengadakan pengabdian masyarakat kegiatan seminar “Menciptakan Ruang untuk Diri Sendiri: Menggali Kesehatan Mental Melalui Self-love”. di Pesantren Baitul Arqam Sibreh, Sabtu 18/05/2024.

Seminar dan workshop ini diikuti oleh para santri Baitul Arqam dengan antusias. Para peserta tampak menjawab dan menanggapi pemaparan narasumber.

Sebelum pemaparan materi tentang menggali kesehatan mental melalui self love, peserta diberikan pre-test yang berkaitan dengan kesehatan mental dan mencintai diri sendiri.

Selain diberikan pre-test, tim dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) juga memberikan ice breaking dan evaluasi untuk para santri dalam mengupayakan peningkatan kemampuan santri menerima dan mencintai diri sendiri.

“Saya pikir tema seperti ini penting disampaikan ke usia belia dan remaja, semakin banyak kasus perundungan dan perilaku self-harm atau menyakiti diri sendiri di kalangan Gen Z,” ungkap Zainab.

Julia menyampaikan, untuk bisa mencintai diri sendiri, seseorang harus tahu kelebihan diri dan kelemahannya. Setiap orang punya cara menyelesaikan persoalan hidupnya masing-masing.

“Hasil observasi singkat dan skrinning nantinya akan kami periksa lagi dan kita ingin melihat kadar self love santri Baitul Arqam dan sekiranya ada tindak lanjut yang bisa diberikan dari hasil ini, kita akan bicarakan nanti,” kata Julia menjelaskan.

Pertanyaan yang diajukan santri seputar cara pengendalian emosi dan pengembangan diri, misal bagaimana agar amarah tidak merusak mental diri sendiri dan orang lain, bagaimana menemukan versi terbaik diri sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam seminar tersebut juga disampaikan mengenai pentingnya memvalidasi emosi serta berkomunikasi yang baik dengan orang lain.

Mengenai perilaku di luar kendali, dikatakan ada bagian kecil dari otak yang bisa memengaruhi seluruh otak dan membuat seseorang sulit berpikir jernih dan mengambil keputusan yang rasional. Maka perlu mengambil jeda untuk dapat melihat apakah reaksi dan perilaku kita sudah benar.

Manusia tidak bisa melakukan telepati, kalau ingin saling mengerti maka kita harus berkomunikasi dengan orang lain, karena itu jangan langsung berpikiran negatif kepada orang lain.

“Islam pun mengajarkan umatnya agar senantiasa husnuzan. Untuk bisa berinteraksi baik dengan orang sekitar, kita lebih dahulu berbuat baik pada diri sendiri,” papar Zainab saat sesi materi. (Humas)