Para guru Sekolah Dasar yang tergabung dalam Gugus Dham Lubuk mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Pemanfaatan Ecoprint Teknik Kukus sebagai Metode Pembelajaran Interaktif dan Keterampilan Ramah Lingkungan”.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025 di aula SDN Dham Lubuk, Aceh Besar ini diselenggarakan oleh tim dosen Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru sekaligus mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam proses belajar-mengajar.
Program ini merupakan bagian dari hibah Kemendiktisaintek tahun 2025, dengan ketua pelaksana Ibu Cut Mawar Helmanda, M.Pd, dan anggota tim Ibu Meutia Zahara, Ph.D serta Ibu Nazariah, M.Pd.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dikenalkan pada teknik ecoprint, metode pencetakan alami menggunakan daun dan bunga ke atas kain, yang dapat dimanfaatkan sebagai media kreatif dalam pembelajaran tematik dan pengembangan keterampilan siswa.
Pemilihan ecoprint didasarkan pada kemudahan praktik, ketersediaan bahan dari alam sekitar, serta kesesuaiannya dengan prinsip pendidikan berkelanjutan.
“Dengan ecoprint, guru bisa mengajarkan seni, sains, dan kepedulian terhadap lingkungan secara menyenangkan dan kontekstual,” ujar Cut Mawar Helmanda, M.Pd., selaku fasilitator dan ketua tim pelaksana.
Selain materi teori, para guru juga mendapat kesempatan langsung untuk mempraktikkan teknik ecoprint kukus. Mulai dari proses pemilihan daun dan bunga yang tepat, persiapan kain, pengukusan, hingga fiksasi warna, semua dilakukan secara menyeluruh dan aplikatif.
Tak hanya fokus pada aspek pembelajaran, kegiatan ini juga mendorong para guru untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan siswa. Produk-produk ecoprint seperti tas, syal, dan taplak meja yang dihasilkan berpotensi memiliki nilai jual dan membuka peluang usaha ramah lingkungan.
Kepala SDN Dham Lubuk, Ibu Nurmalia, S.Pd, mengapresiasi pelatihan ini. “Inovasi seperti ini sangat penting agar siswa tak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai seperti kepedulian lingkungan, kreativitas, dan kemandirian,” tuturnya.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan mutu pendidikan berbasis karakter dan lingkungan yang diinisiasi oleh Gugus Dham Lubuk,” ujarnya.
Sebagai informarmasi, manfaat utama pelatihan ini adalah mendorong pengembangan metode pembelajaran interaktif yang berbasis lingkungan, menambah keterampilan praktis bagi guru dan siswa, membuka peluang kewirausahaan melalui produk-produk ramah lingkungan. (Humas)