Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) berpartisipasi dalam kegiatan Open House Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK) yang dilaksanakan selama dua hari, Selasa–Rabu, 4–5 November 2025.
Kegiatan ini menjadi sarana edukatif bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dekat berbagai teknologi pemantauan dan penelitian kebencanaan yang dikembangkan di Indonesia.
Sebanyak 22 mahasiswa turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, terdiri dari 12 mahasiswa Program Studi Manajemen Bencana, 7 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, dan 3 mahasiswa Program Studi Arsitektur.
Mereka didampingi oleh Veri Yanti, S.T., M.T., dosen dari Program Studi Manajemen Bencana yang sekaligus menjadi pembimbing dalam kegiatan ini.
Selama Open House berlangsung, para mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dalam melakukan pengamatan dan simulasi menggunakan peralatan pemantauan kebencanaan milik TDMRC. Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain:
1. Simulasi getaran gempa bumi menggunakan Shaking Table untuk mempelajari respons struktur bangunan terhadap guncangan dengan berbagai intensitas.
2. Simulasi gelombang tsunami melalui Tsunami Wave Flume guna memahami dinamika gelombang dan dampaknya terhadap wilayah pesisir.
3. Pengamatan pencatatan gempa bumi secara real time di Laboratorium Observasi Gempabumi (Realtime Earthquake Monitoring).
4. Pengenalan alat survei kebencanaan, seperti: Alat pengukuran bawah laut untuk pengambilan data bathymetri dan Seismometer untuk mendeteksi aktivitas seismik.
5. Pengamatan maket Paleo Tsunami, yang menampilkan rekonstruksi peristiwa tsunami masa lampau di wilayah Aceh.
Kegiatan ini memberikan wawasan praktis mengenai teknologi dan metode ilmiah yang digunakan dalam upaya mitigasi bencana alam, khususnya yang berkaitan dengan gempa bumi dan tsunami.
Dalam keterangannya, Veri Yanti, S.T., M.T. menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami penerapan ilmu kebencanaan secara nyata.
“Kunjungan ke TDMRC ini sangat penting untuk menambah wawasan mahasiswa tentang sistem peringatan dini dan teknologi mitigasi bencana. Mereka tidak hanya belajar secara teoritis di kelas, tetapi juga melihat langsung bagaimana alat dan sistem tersebut bekerja di lapangan,” ujarnya.
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari pembelajaran lapangan (field learning).
Melalui kegiatan ini, diharapkan kompetensi akademik sekaligus kesiapsiagaan mahasiswa terhadap potensi bencana di masa mendatang dapat semakin meningkat. (Humas)

