Masyarakat Indonesia telah lama memanfaatkan tanaman herbal sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan tubuh. Gaya hidup back to nature atau kembali ke alam kini menjadi pilihan banyak orang dalam menjaga kebugaran.

Indonesia sendiri memiliki kekayaan hayati luar biasa, dengan lebih dari 40.000 jenis tumbuhan, dan sekitar 1.300 di antaranya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Khasiat tanaman herbal sangat beragam, mulai dari mencegah stunting, mengatasi diare, DBD, hingga berbagai masalah kesehatan lainnya.

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat ini diwariskan secara turun-temurun, menjadi bagian dari warisan budaya bangsa. Penggunaan obat tradisional juga dinilai lebih aman karena memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan obat modern.

Sebagai bagian dari komitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) mengembangkan program inovatif herbal sauna.

Program ini didukung oleh hibah dari Lembaga Penelitian, Penerbitan, Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Unmuha, dengan tujuan memanfaatkan kekayaan herbal lokal sebagai solusi pencegahan penyakit.

“Program ini merupakan komitmen Unmuha dalam menciptakan inovasi herbal sauna yang dapat dimanfaatkan masyarakat Gampong Alue Deah Teungoh sebagai mitra pemberdayaan, terutama dalam mencegah penyakit dan mengatasi kelelahan kerja,” ujar Dr. Tahara Dilla Santi, S.Pd., M.Biomed, ketua tim peneliti (30/07/2025).

Bersama tim yang terdiri dari dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unmuha, Na’imah, SKM., MKM, serta dua mahasiswa, Ema Fadila Liunsanda dan Irgi Sifa Multazam, mereka berhasil meracik berbagai tanaman herbal yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat menjadi produk herbal sauna.

“Komposisi herbal sauna ini terdiri dari daun salam, jahe, kunyit, serai, daun pandan, sirih merah, kayu manis, cengkeh, dan pala,” jelas Dr. Tahara. “Kami juga mendampingi ibu-ibu di Gampong Alue Deah Teungoh dalam proses panen, sortasi, pengeringan, pewadahan, peracikan, hingga pengemasan.”

Program ini tak hanya berfokus pada pengolahan herbal sauna, tetapi juga menekankan aspek pemberdayaan masyarakat melalui transfer pengetahuan dan pelatihan praktik penggunaan sauna herbal dengan perangkat sauna portable.

Pada 27 Juli 2025, tim melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK di Gampong Alue Deah Teungoh serta pelatihan peracikan produk herbal sauna.

Ketua PKK Gampong Alue Deah Teungoh, Ibu Eka, menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap, ke depan gampong mereka dapat menjadi yang pertama di Banda Aceh yang memiliki fasilitas ruang sauna.

Ini dimaksudkana untuk membantu mengatasi kelelahan kerja aparatur gampong sekaligus membuka peluang ekonomi dengan menghadirkan layanan sauna herbal bagi masyarakat umum dengan harga terjangkau. (Humas)