Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), dengan dukungan dari UNICEF, menggelar Pertemuan Konsolidasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2025–2029 pada Kamis, 24 Juli 2025, di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Banda Aceh.
Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memfinalisasi rancangan RPJMA lintas sektor, melanjutkan berbagai diskusi sektoral yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Aceh menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah kolaboratif untuk menyempurnakan arah pembangunan Aceh ke depan.
“Hal yang sangat penting dalam pembahasan RPJMA ini adalah bagaimana kita tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal, keistimewaan, dan kekhususan Aceh,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada UNICEF atas peran aktif dalam mendampingi proses penyusunan RPJMA.
“Kami berharap Unmuha bersama UNICEF terus memberikan dukungan kepada Bappeda Aceh, mengingat draft RPJMA ini akan terus disempurnakan, terutama setelah menerima masukan dari Kementerian Dalam Negeri,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan UNICEF, Hasnani Rangkuti, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung Pemerintah Aceh dalam menyusun RPJMA yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
“Kami berharap RPJMA 2025–2029 nantinya mampu membawa dampak nyata, terutama bagi kesejahteraan anak-anak yang jumlahnya mencapai lebih dari 30 persen dari total penduduk Aceh,” ungkap Hasnani.
Pertemuan ini dihadiri oleh tim dari Bappeda Aceh, tim penyusun RPJMA, sejumlah SKPA, perwakilan UNICEF, serta akademisi dari Unmuha.
Partisipasi lintas sektor ini mencerminkan komitmen bersama dalam merancang pembangunan Aceh lima tahun mendatang yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. (Humas)