Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) melaksanakan kunjungan silaturahmi sekaligus benchmarking ke Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh).

Kegiatan yang digelar pada Senin, 28 Juli 2025 ini menjadi bukti implementasi kerja sama yang telah terjalin sejak 2023 melalui penandatanganan MoU dan MoA antara kedua institusi.

Kunjungan ini merupakan peningkatan mutu tidak bisa berhenti pada tataran wacana. Dibutuhkan aksi nyata, kolaborasi lintas institusi, dan semangat saling belajar untuk menciptakan perubahan yang berarti.

Benchmarking ini juga merupakan bagian dari agenda tahunan Asosiasi Program Studi Magister Manajemen Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APSPMM PTMA), yang bertujuan memperkuat jaringan dan mutu antar program studi.

Kolaborasi Antarpascasarjana yang Solid

Rombongan dari Unmuha dipimpin oleh Ketua Prodi MM, Dr. Erlinda, S.E., M.Si., bersama tiga dosen tetap: Dr. Surna Lastri, S.E., M.Si.; Dr. Marlizar, S.E., M.M. (Dekan Fakultas Ekonomi); dan Dr. Febyolla Presilawati, S.E., M.M. (Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama).

Kehadiran mereka disambut hangat oleh Dr. Ir. Ahmad AC, S.T., M.M., IPM., selaku Ketua Prodi MM Unismuh Makassar. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya membangun jejaring berkelanjutan antar perguruan tinggi Muhammadiyah, mencakup aspek akademik, riset, kelembagaan, hingga hubungan internasionalisasi.

Belajar Bersama, Tumbuh Bersama

Dalam sesi dialog akademik, Dr. Febyolla menyampaikan bahwa kegiatan benchmarking ini memberikan banyak inspirasi, khususnya terkait tata kelola program studi dan penguatan jejaring global.

“Ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah kami jalin sejak 2023. Unmuha sangat terbuka terhadap kolaborasi aktif, baik dalam bentuk pertukaran dosen, riset kolaboratif, maupun program internasionalisasi lainnya,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Dr. Erlinda menambahkan bahwa kunjungan ini membuka cakrawala baru bagi pengembangan mutu pendidikan pascasarjana di Unmuha.

“Kami menemukan banyak praktik baik yang bisa kami adaptasi, terutama dalam pengelolaan akademik. Kolaborasi seperti ini penting untuk menciptakan pendidikan tinggi yang adaptif dan kompetitif di era global,” tuturnya.

Menyatukan Langkah dalam Caturdarma

Lebih dari sekadar kunjungan silaturahmi, kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi akademik yang membahas penyamaan persepsi kurikulum, rencana kerja sama riset, pertukaran dosen, serta penguatan kelembagaan.

Seluruh agenda dirancang untuk mendukung pelaksanaan Caturdarma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Dengan semangat kolaboratif yang hangat dan profesional, kegiatan benchmarking ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menciptakan pendidikan pascasarjana Muhammadiyah yang unggul, relevan, dan berdaya saing di kancah nasional maupun global. (Humas)