BANDA ACEH – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi mulai pelaksanaan pembangunan rumah susun sewa yang akan dimanfaatkan sebagai asrama bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh. “Universitas Muhammadiyah Aceh mendapat kesempatan istimewa mendapatkan bantuan rusun sewa 3 lantai untuk 156 mahasiswa, semua unit sudah dilengkapi dengan meubelair. Dengan adanya hunian yang layak dan nyaman dapat menambah semangat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh” Ungkap oleh kepala SNVT Penyediaan Perumahan Prov. Aceh , Lilik Lastantyo, ST. MT. Pada saat acara Ground Breaking Rusun sewa Universitas Muhammadiyah Aceh.

Ground breaking ditandai dengan menaruhkan semen pada pondasi oleh kepala SNVT Penyediaan perumahan Prov.Aceh, Lilik Lastantyo, ST. MT, Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh Dr. H. Muharrir Asy’ari, Lc, M.Ag, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh Dr. H. Aslam Nur, MA, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh Mukhlis, SH yang hadir mewakili Walikota Banda Aceh yang didampingi oleh Bapak Ahmad Farhan Hamid, para Wakil Rektor, Para Dekan dan tamu undangan lainnya.

Rektor Unmuha pada kesempatan tersebut mengungkapkan terimakasih atas bantuan berupa 1 unit rumah susun sewa , “Namanya rumah susun sewa, kalau kita perhatikan sudah tidak ada kata “sederhana”-nya lagi, jadi kita harapkan kualitasnya sudah jauh lebih bagus daripada yang sering disebut rusunawa.” ungkap Dr. Muharrir Ast’ari, Lc M. Ag.

Rektor juga menjelaskan bahwa rusun tersebut akan dimanfaatkan sebagai asrama mahasiswa demi kepentingan mendidik karakter calon penerus bangsa. “Saat ini banyak mahasiswa baru dari luar banda aceh” ungkapnya.

Rektor menjelaskan bahwa bila tidak disediakan asrama, mereka akan tinggal di kos-kosan, dan pasti akan susah untuk dimonitor dan dididik karakternya. Mahasiswa tetap akan dipungut biaya pemeliharaan gedung, tapi tidak mahal. “Kami juga membutuhkan rusun yang lebih representatif seperti di luar negeri dengan banyaknya mahasiswa datang dari luar negeri, memang ada baik buruknya.

Baiknya adalah institusi kita semakin dikenal, kita lebih bisa memperkenalkan culture kita, namun disamping itu berarti kita harus memfasilitasi mereka dengan standar-standar internasional.”

Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh Dr. H Aslam Nur, MA dalam sambutanya menyampaikan banyak terima kasih kepada kementerian PUPR dan semua pihak yang sudah bersaja dalam proses mendatkan bantuan ini kepada Unmuha, Aslam juga memberikan apresiasi kepada Rektor Unmuha yang gigih dan sabar dalam melakukan lobi-lobi untuk proyek Rusunawa ini. Aslam juga berharap selain bermanfaat untuk mahasiswa Rusunawa diharapkan juga bisa menjadi salah satu fasilitas yang bisa digunakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah bila dibutuhkan pada saat acara-acara. [ma|humas]