Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Dr. Aslam Nur, MA, mengungkapkan kontribusi besar Muhammadiyah dan Unmuha dalam memajukan dunia pendidikan di Aceh. Pernyataan ini disampaikan saat beliau menjadi narasumber dalam program Forum Rektor yang disiarkan secara langsung oleh TVRI Aceh pada Rabu, 7 Mei 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Aslam Nur menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah hadir secara resmi di Aceh sejak tahun 1927, atau hampir satu abad yang lalu. Sejak awal, Muhammadiyah sangat konsisten memberikan perhatian pada berbagai sektor berbagai sektor yang mana salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.

Sementara itu, Rektor menjelaskan cikal bakal Unmuha sendiri dimulai sejak 1967 dengan berdirinya dua fakultas tertua, yakni Fakultas Ilmu Dakwah dan Fakultas Hukum. Memasuki awal tahun 1980-an, beberapa fakultas lainnya mulai berdiri.

“Unmuha lahir dari penggabungan beberapa fakultas tersebut dan resmi menyandang status universitas pada tahun 1991. Alhamdulillah, hingga kini Unmuha terus berkembang dengan memiliki 7 fakultas dan 22 program studi. Tentu perjalanan ini tidak mudah, namun berkat kekompakan seluruh keluarga besar Unmuha, kami tetap eksis hingga sekarang,” ujar Dr. Aslam.

Rektor juga mengimbau kepada para calon mahasiswa yang baru menyelesaikan pendidikan menengah untuk lebih selektif dalam memilih program studi, terutama yang sudah terakreditasi.

“Jangan sampai memilih perguruan tinggi yang belum memiliki akreditasi. Saat ini, seluruh program studi di Unmuha sudah terakreditasi, bahkan tiga diantaranya telah memperoleh status ‘Unggul’,” tambahnya.

Unmuha juga terus melakukan pembenahan fasilitas kampus, baik dari segi sarana maupun prasarana, demi menunjang kenyamanan mahasiswa. Lebih dari itu, Unmuha juga menekankan pentingnya pembentukan akhlak dan keteladanan dalam menghadapi tantangan zaman yang tidak selalu bisa dijawab dengan kecanggihan teknologi semata.

Dalam rangka menciptakan lulusan yang memiliki daya saing tinggi, Unmuha turut mendorong pengembangan soft skills mahasiswa melalui kegiatan organisasi. Saat ini, terdapat 7 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menjadi wadah pengembangan kepemimpinan serta minat dan bakat.

Mahasiswa juga diberikan kesempatan menjalani praktek kerja lapangan guna mengasah ilmu yang didapat di bangku kuliah melalui pengalaman langsung di dunia kerja.

Menutup pernyataannya, Dr. Aslam menegaskan bahwa hubungan Unmuha dengan Muhammadiyah tidak dapat dipisahkan. Apa pun yang menjadi amanat Persyarikatan Muhammadiyah akan dijalankan oleh Unmuha, termasuk agenda dakwah kepada generasi Z.

Di lingkungan kampus, Unmuha telah mengimplementasikan program dakwah ini secara aktif kepada mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan karakter mahasiswa yang islami. (Humas)