Banda Aceh,- Penjabat (Pj) Walikota Banda Aceh H. Bakri Siddiq SE., M.Si meresmikan klinik pratama Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA), satu-satunya klinik pada perguruan tinggi swasta pertama di provinsi Aceh.

Peresmian tersebut di tandai dengan penandatangan prasasti serta pengguntingan pita pada pintu masuk klinik tersebut di komplek UNMUHA.

Adapun undangan yang hadir Pj. Walikota Banda Aceh, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNMUHA, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Aceh, Kepada Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Perwakilan BPJS Kesehatan Aceh, Forkopimda Kecamatan Lueng Bata, GM Hermes Hotel, GM Arabia Hotel, Para Wakil-wakil Rektor dan Dekan dalam lingkungan UNMUHA serta tamu undangan lainnya.

Alhamdulillah, hari ini dengan ijin Allah SWT klinik pratama UNMUHA sudah mulai di buka, serta kita jalankan penggunaannya untuk umum, baik untuk karyawan, dosen dan Mahasiswa UNMUHA maupun masyarakat sekitar lingkungan UNMUHA. Kata dekan Fakultas Vokasi UNMUHA Dr. H. Aliamin, SE, M.Si, Ak, CA dalam sambutannya.

Aliamin juga menambahkan klinik pratama ini melayani pasien umum dan lebih kita khususkan kepada fisiotearapi dan tentunya masih banyak kekurangan disana-sini, dan harapannya bapak Walikota Banda Aceh dapat membantu dari sisi operasionalnya.

Hal yang sama Rektor UNMUHA Dr. H. Aslam Nur MA, menyampaikan “ada 3 Fakultas yang berkaitan langsung dengan kesehatan yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yang sudah terakreditasi A, Fakultas Psikologi Akreditasi B dan Fakultas Vokasi Prodi Fisioterapi.”

Kami sangat bersyukur karena, kita sudah memiliki klinik di UNMUHA yang menurut kami sudah layak disebut sebuah klinik.

Aslam Nur menceritakan, berkisar 30 tahun yang lalu Walikota Banda Aceh, tidak memiliki lahan untuk membangun Puskesmas di Lueng Bata akan tetapi sudah memiliki anggaran untuk membangun pusat kesehatan masyarakat tersebut.

Oleh keluarga besar Muhammadiyah dipinjam pakailah tanah milik Persyarikatan Muhammadiyah waktu itu untuk mendirikan Puskesmas tersebut, dan alhamdulillah saat ini proses penyerahan pengembalian kepemilikan tanah tersebut sudah ke tahapan menggembirakan, kata Rektor UNMUHA.

Harapan kami semoga pak Walikota dapat membantu mempercepat proses pengembalian tanah serta bangunannya agar menjadi milik UNMUHA seutuhnya kembali, karena bangunan tersebut sangat diperlukan sekali bagi proses pendidikan.

Pj Walikota Banda Aceh H. Bakri Siddiq SE., M.Si dalam sambutannya mengatakan “Alhamdulillah, saya juga bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, saya tidak asing dengan Muhammadiyah dan saya di besarkan dari lingkungan Muhammadiyah.”

Saya melihat di Muhammadiyah banyak intektual muslim yang tetap kokoh memperjuangkan islam dalam koteks pembangunan Aceh global, ini suatu harapan bagi kita untuk meningkatkan sumber daya manusia yang islami dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar.

Banda Aceh merupakan beranda depan Naggroe Aceh, juga etalase, miniature Aceh, cerminan Aceh, secara kebetulan Banda Aceh memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni diantara kabupaten yang lainnya.

Oleh karena itu kita harus bergerak cepat untuk pelayanan kesehatan, saya juga ikut berbangga dan apresiasi kepada UNMUHA karena satu satunya perguruan tinggi swasta yang membuka klinik khusus psioterapi mudah-mudahan kedepan ada universitas atau lembaga yang lain untuk mengembangkan klinik seperti ini.

Dengan tuntunan yang ada maka bersyukur sekali dari UNMUHA mendirikan klinik pratama psioterapi yang jarang di jumpai di tempat yang lain.

Mudah-mudahan ini bisa membantu pemerintahan Kota Banda Aceh untuk melayani masyarakat sekitar.

Harapannya, semoga layanan bisa kita perluas juga kerjasama dengan BPJS yang ada di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, karena kita ingin meningkatkan layanan pada masyarakat.

Untuk hal lainnya seperti pinjam pakai atau lainnya, saya kira itu sudah layak kita bantu apalagi dari UNMUHA sangat membantu pemerintah Kota Banda Aceh dalah hal kesehatan.

Paradigma kepemimpinan saat ini sudah mulai bergeser “pemerintah atau kepala daerah bukan dilayani, tetapi melayani.” Kita konsisten untuk menjaga Banda Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat islam dengan promosi wisata religi kita yakin rejeki itu datang dari Allah SWT. Tutup Walikota Banda Aceh. (humas)