Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) berpartisipasi aktif sebagai shohibul qurban dalam program inovatif pengolahan daging qurban menjadi rendang kemasan siap saji. Dalam program ini Unmuha menyumbangkan satu ekor sapi yang akan diolah menjadi produk rendang kemasan bernama RendangMU.
Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh Dr. H. Aslam Nur, MA menyampaikan apresiasi terhadap program yang berorientasi produk kemasan ini sebagai bentuk dukungan Unmuha terhadap misi Muhammadiyah melalui Lazismu terkait dengan ketahanan pangan.
“Muhammadiyah, dan seluruh Amal Usahanya, tak terkecuali Unmuha Inysa Allah terus mendukung misi Muhammadiyah yang berorientasi pada ketahanan pangan melalui diversifikasi program seperti ini,” ucap Rektor.
“Hal ini sekaligus menguatkan komitmen persyarikatan Muhammadiyah dalam mendorong Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi target hampir seluruh negara-negara di dunia”. kata Rektor menambahkan.
Ketua Lazismu Aceh, Firdaus D. Nyak Idin, SP, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam memperkuat ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi kondisi darurat seperti bencana alam atau krisis kemanusiaan yang membutuhkan ketersediaan logistik dengan cepat. Melalui program ini, daging qurban diolah menjadi produk kemasan yang praktis, tahan lama, dan siap didistribusikan kapan saja.
“Dengan mengolah daging qurban menjadi rendang kemasan, kita bisa memastikan pasokan protein hewani tetap tersedia bagi mereka yang terdampak situasi darurat,” ujarnya.
Firdaus juga menambahkan, selain untuk respon bencana, program ini memiliki misi sosial dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat, seperti stunting, gizi buruk, hingga potensi kelaparan yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Daging qurban ini nantinya akan diolah oleh PT. PRONAS di Bali dengan pengawasan dari DPS Lazismu PP Muhammadiyah.
Proses pengolahan melibatkan Lazismu Jawa Tengah dan Lazismu Bali, sedangkan penyimpanan dilakukan oleh Lazismu Aceh di Banda Aceh, agar dapat digunakan sewaktu-waktu dalam situasi mendesak. (Humas)