Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) Banda Aceh, menjalani visitasi akreditasi secara daring pada Senin (27/7). Perpustakaan Unmuha menjadi perpustakaan kampus pertama di Aceh yang menjalani visitasi akreditasi secara daring.

Asesor mengikuti seremoni serta mendengarkan paparan dan penjelasan dari Kepala Perpustakaan Unmuha dan Tim melalui jaringan virtual. Visitasi ke sejumlah titik yang diperlukan, juga dilakukan secara daring.

“Biasanya, untuk akreditasi dilakukan secara tatap muka. Kunjungan atau visitasi ke titik-titik lokasi yang perlu diperiksa dilakukan secara langsung. Tetapi dengan adanya wabah Covid-19 dan saat ini masih tahap new normal maka visitasi ke perpustakaan Unmuha harus dilakukan secara online,” papar Kepala Perpustakaan Unmuha, Lia Fitria, Senin (27/7).

Lia menjelaskan, seharusnya visitasi akreditasi dilakukan pada bulan Februari dan Maret. Namun harus tertunda karena adanya pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia dan di dunia. “Walau saat ini sudah New Normal tapi kami tetap memberlakukan protokol kesehatan yang akhirnya para asesor memutuskan untuk akreditasi tersebut dilakukan secara online via Zoom,” ungkapnya.

Menurut Lia, akreditasi daring untuk perpustakaan kampus Unmuha tersebut menjadi yang pertama bagi perguruan tinggi di Aceh. Meski akreditasi dilakukan secara daring, lanjutnya, bukan berarti lebih mudah. Sebab, belum ada model akreditasi daring untuk perpustakaan.

“Malah kami sedikit repot karena harus bisa menunjukkan bukti-bukti fisik dari enam komponen yang ada di borang sesuai dengan permintaan asesor secara online. Visitasi online ini perlu merancang cara khusus agar lancar dan bisa dipahami oleh asesor,” ujar Lia.

Dalam mempersiapkan visitasi online Tim Perpustakaan Unmuha yang dibantu Tim Humas Unmuha berupaya agar asesor bisa melihat bukti fisik yang ada di Perpustakaan Unmuha dengan jelas seolah-olah mereka melihat secara langsung ke lokasi. Sehingga tim memutuskan menggunakan dua kamera video sekaligus. Satu kamera untuk shooting meeting room dan satu kamera untuk keliling area perpustakaan dengan dipandu oleh masing-masing host.

“Para host tersebut memandu tim Asesor melalui vlog untuk mengunjungi enam komponen utama untuk penilaian. Yang mencakup, Koleksi, Sarana dan Prasarana, Pelayanan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan, Penyelenggaraan dan Pengelolaan, dan Komponen Penguat,” ungkap Lia.

Asesor Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Suharyanto, menyatakan, konsep vlog yang didesain oleh tim teknis Unmuha tersebut memudahkan asesor. Bahkan dia mengaku puas dan memberikan apresiasi secara khusus. “Wah luar biasa, kita baru saja diajak keliling Perpustakaan Unmuha via online seperti layaknya kita berada di lokasi secara langsung,” ujar Suharyanto.

Rektor Unmuha Dr Aslam Nur MA dalam sambutannya menyampaikan komitmen Unmuha dalam upaya pengembangan perpustakaan baik untuk sarana prasarana, pengembangan IT dan SDM perpustakaan kedepan.