BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menilai konferensi international yang diadakan Universitas Muhammadiyah Banda Aceh, mengangkat masalah kesehatan sudah sangat tepat.

Nova berharap Universitas Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Banda Aceh yang melaksanakan konferensi international bidang kesehatan ini, menjadi lokomotif  bagi perguruan tinggi atau lembaga lainnya untuk menginisiasi konferensi dalam bidang kesehatan maupun bidang lainnya.

“Tepat sekali jika dunia pendidikan di Aceh mengangkat topik kesehatan pada konferensi internasional, sehingga mendorong peran aktif para ahli dalam mengatasi masalah kesehatan global,” katanya saat membuka konferensi international bidang kesehatan di gedung pusat pertemuan Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah – Unmuha Covention Ahmad Dahlan Hall, Banda Aceh, Selasa (18/7/2017).

Dalam pembukaan konferensi yang berlebel Aceh Global Health International Conference (Aghic) – masalah kesehatan internasional secara menyeluruh dan Aceh, Wakil Gubernur Aceh lebih lanjut menyampaikan bahwa konferensi kesehatan sangat penting dilakukan untuk membahas berbagai masalah kesehatan secara global.

Katanya pembahasan kesehatan dapat melibatkan berbagai disiplin ilmu baik para ahli medis, ahli IT, praktisi komunikasi, tokoh agama, jurnalis, budayawan, peneliti dan akademisi.

Pada kesempata tersebut ia mengutarakan selain pentingnya membahas masalah kesehatan, juga penting mewaspadai dan mencegah penyakit HIV. Diharapkan semoga kedepan akan ada konferensi-konferensi international dilaksanakan di berbagai universitas di Aceh.

Menarik Perhatian Peserta

Sementara itu, tentang penyakit menular menjadi topik paling menarik perhatian peserta dalam konferensi tersebut. Karena selain banyak membahas contoh kasus dan upaya pencegahannya, pembicara juga pakar dalam bidangnya.

Konferensi yang menghadirkan pembicara yang merupakan professor dan pakar di bidang kesehatan, masyarakat dan teknologi pembangunan dari empat negara, sehingga secara umum menarik perhatian peserta saat jalan pembahasan dan diskusi.

 

Kecuali itu topik yang dibahas tetap menarik sepanjang konferensi yaitu soal Penyakit Tidak Menular dan Gaya Hidup, Penyakit Menular dan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Global, Pembiayaan dan Tata Kelola Pemerintah, Kesehatan Lingkungan, dan Bencana.

Sebelumnya, Ketua Panitia Dr. H. Aliamin, M.Si, Ak, CA melalui koordinator pelaksana, Asnawi Abdullah, SKM, MHSM, M.Sc, PhD menyebutkan para professor dan pakar yang menjadi pembicara berasal dari lima negara yaitu  Australia, Norwegia, Taiwan, Malaysia dan Indonesia.

Sementara itu, Humas Panitia Dr. Harbiayah Gani menyebutkan para peserta berjumlah 500 orang yang merupakan pegiat, akademisi dan praktisi di bidang kesehatan serta masyarakat berasal dari berbagai provinsi.

Kecuali itu, sebutnya usai mengikuti konferensi peserta juga kesempatan mengunjungi berbagai objek wisata yang ada di Aceh.

Ini Pembicara di Konferensi

Adapun para pembicara yang tampil dalam konferensi tersebut yaitu Prof. Daniel Diamond Reidpath, Prof. Pascal Alltotey (Monash University, Malaysia-Australia), Prof. Pascal Allotey, Prof. Dr. Zulkhairi bin Amom (University Teknologi Mara, Malaysia), Prof. Maximilian de Courten (Victoria University, Australia), Prof. Arild Vaktskjold, PhD (University of Applied Sciences, Norway), Prof. Yang, Chen-Chang, Associate Prof. Chi, Kai-Hsien (Universitas Ilmu kesehatan, NYMU Taiwan) dan Dr. Kishna Hort (University Melbourne, Australia).

Sedangkan dari Indonesia yaitu Prof. dr. Endang L Achadi,, M.PH, Dr.PH (Fakultas Kesehatan Publik, Universitas Indonesia), Prof. Dr. Jamaluddin M.Ed (Koordinator Privat Higher Education, Regional XIII Aceh, Asnawi Abdullah, SKM, MHSM, M.Sc, PhD dan Dr. Melania Hidayat, MD, MPH (UNFPA, Indonesia).  [pos-aceh]