BANDA ACEH – Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah (KAUM) Aceh akan menggelar Kongres dan Pemilihan Ketua Alumni, di Gedung UCC KH. Ahmad Dahlan kampus Universitas Muhammadiyah Aceh, pada Sabtu 30 Juni sampai 1 Juli 2018.

Ketua Panitia Kongres KAUM Dr. Sulaiman, SH, M. Hum menyampaikan, tujuan diadakannya Kongres KAUM ini antara lain adalah untuk membangun sinergi antara alumni dengan Kampus UNMUHA, serta melakukan pemilihan ketua Ikatan Alumni yang baru, dan acara ini pun sangat didukung oleh jajaran Rektor Universitas Muhamadiyah Aceh, dosen-dosen, serta Ir. H. Zardan Araby, MT selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Lanjutnya, kongres KAUM dan Pemilihan Ketua Alumni ini nantinya akan melibatkan seluruh Alumni dari masing-masing Fakultas yang ada di Universitas Muhamadiyah Aceh, guna memberdayakan Alumni yang telah tersebar di pemerintahan baik di tingkat daerah maupun nasional.

Adapun dalam rangkaian acaranya, Kongres KAUM juga akan dihadiri oleh Akademisi, Praktisi dan juga Alumni yang telah sukses di bidang pemerintahan seperti, Erli Hasim, SH, S.Ag, M.I.Kom (Bupati Simeulue). Muhammad Ali, SH (Ketua IKAFHUMA yang juga Pegawai BUMN PLN Aceh), Erwin Syahputra, ST, MT. (Kasie Air Bersih di Dinas Perkim Aceh).

“Diharapkan dengan adanya Kongres Keluarga Alumni Universitas Muhamadiyah Aceh dan terpilih nya Ketua baru nantinya, dapat menjadi wadah yang lebih bermanfaat dari sebelumnya,” ujar Ketua Alumni Demisioner Bapak A. Malik Musa, SH, M.Hum.

Malik Musa menambahkan, beberapa harapan yang ingin dicapai dalam KAUM selanjutnya adalah alumni dapat membuka jalan bagi para alumni baru untuk memasuki dunia kerja, alumni dapat membuat suatu bantuan atau beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa aktif yang berprestasi, dan lain sebagainya.

Sementara itu Ketua Panitia Kongres KAUM menuturkan, agenda utama yang menjadi puncak pada acara Kongres KAUM kali ini adalah acara pemilihan ketua Ikatan Alumni yang baru, hal ini dilakukan sebagai bentuk regenerasi dari ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhamadiyah Aceh sebelumnya.