Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh (FE-Unmuha) bekerjasama dengan Kesbangpol Provinsi Aceh menyelenggarakan Focus Group Diacussion (FGD) Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal, Kamis, 19 Oktober 2023 di Ivory Cafe Banda Aceh.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmuha, para pelaku UMKM di Aceh dan kegiatan ini pula dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi Unmuha, Tarmizi Gadeng, SE., M,Si., MM.

Dalam sambutannya, ia mengapresiasi terselenggaranya kegiatan FGD ini, tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kampus, dosen dan juga pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmuha. Dekan Menyampaikan ucapan terima kepada Kesbangpol Aceh yang sudah menyelenggarakan kegiatan FGD ini.

“Fakultas Ekonomi Unmuha berkomitmen untuk melahirkan para alumni yang berkualitas dan siap bersaing baik dalam bidang dunia kerja maupun dalam membangun ekosistem usaha, kami juga berharap bahwa para peserta dalam FGD ini dapat mengambil manfaat sebaik mungkin dari pertemuan ini,” kata Tarmizi Gadeng.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Aceh yang diwakili oleh Zairil Terbangan,SIP yang pada kesempatan itu juga bertindak sebagai narasumber, ia menyampaikan mengapa kita harus melek ekonomi kreatif karena dunia sudah berubah masanya dan ekonomi kreatif adalah adalah masa depan perekonomian dunia.

“Teknologi memaksa kita untuk terus berkembang dan jika tidak ada perkembangan makan itu sudah mati,” ujarnya.

Pemateri dalam FGD tersebut yaitu, Dr. Tuwisna, SE,. MM, dan Syarul Maulidi, SE, M.Si yang keduanya merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Aceh. Serta Zairil. SIP yang merupakan konten kreator di Banda Aceh.

Dr. Tuwisna menyampaikan Membangun Jiwa Entrepreneur Bagi Millenial di Aceh, ia menyampaikan bahwa seorang Wirausaha harus mampu mengembangkan ide serta penemuan baru untuk dapat menjadi sukses.

“Seorang Entrepreneur mempunyai cara berpikir yang berbeda, kemampuan kreatif dan inovatif yang menjadikan dasar untuk mencari peluang-peluang menuju kesuksesan,” kata Tuwisna.

Syahrul Maulidi, SE, M,Si menyampaikan materi gelombang revolusi industri 4.0 telah banyak membawa perubahan pada fundamental berbagai tatanan kehidupan global.

Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi yang mendisrupsi sendi kehidupan global, termasuk persaingan dalam bidang ekonomi.

“Sebelum mengembangkan suatu usaha maka terlebih dahulu harus melakukan survey, riset, dan membangun branding. Suatu produk atau jasa harus memiliki keunikan misalnya dalam segi pengemasannya,” kata Syarul Maulidi.

Sementara itu, Zairil, SIP pada kesempatan itu memberikan mater terkait konten kreator dalam hal ekonomi kreatif. Ia menyampaikan bahwa setia setiap pelaku ekonomi kreatif harus melek dengan perubahan yang terjadi pada perekonomian dunia.

“Bidang-bidang ekonomi kreatif terdiri dari pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, seni rupa, desain produk, fashion dan kuliner, film animasi, fotografi seni pertunjukan hingga penerbitan aplikasi,” ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa dunia telah berubah sesuai dengan zamannya, sementara ekonomi kreatif adalah masa depan dari dunia perekonomian dan teknologi memaksa kita untuk terus dapat berkembang dan beradaptasi. (Humas)